Perbedaan dan Persamaan Teori Belajar
Dienes dan Piaget
|
Dienes
|
Piaget
|
Persamaan
|
1.
Dienes sependapat
dengan Piage, bahwa belajar matematika dapat membantu siswa untuk
mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika
dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau
prinsip itu terbangun kembali.
2.
Dienes
juga menekankan pada kemampuan anak pada ketrampilan dan konsep.
|
1.
Menurut
Jean Piaget pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu siswa untuk
mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika
dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau
prinsip itu terbangun kembali.
2.
Piaget
menjelaskan bahwa pengetahuan yang penting yang perlu dipelajari anak adalah
keterampilan dan konsep. Keterampilan lebih kepada pengetahuan prosedural
(procedural knowledge), sedangkan konsep lebih kepada pengetahuan konseptual
(conceptual knowledge).
|
Perbedaan
|
1.
Dienes
memandang belajar sebagai suatu seni belajar kreatif. Dienes berpendapat
bahwa setiap konsep matematika atau dalil, dapat dipahami secara baik, hanya
jika disajikan kepada siswa secara konkrit. Abstraksi dalam belajar
matematika disajikan pada intuisi dan pengalaman-pengalaman konkrit. Untuk
mempelajari matematika (yakni mampu mengklasifikasikan struktur dan
menentukan relasi)
2.
Menurut
Dienes, konsep matematika dipelajari dalam tahap-tahap yang positif, analog
dengan empat tahap perkembangan intelektual Piaget. Dienes (Bell, 1978),
mempostulatkan empat tahap mengajar belajar matematika, sebagai berikut :
Tahap 1, Permainan Bebas (Free Play),
Tahap 2, Permainan (Games),
Tahap 3, Mencari kesamaan sifat ( Searching for
Comunalities),
Tahap 4, Penyajian (representation),
Tahap 5, Simbolisasi (Symbolization),
Tahap 6, Formalisasi (Formalization).
|
1.
Nama
teori Piaget adalah Teori Skema (schema) atau pola tingkah laku.
2.
Dasar
dari belajar adalah aktivitas anak, bila anak berinteraksi dengan lingkungan
sosial dan lingkungan fisiknya. Pertumbuhan anak merupakan suatu proses sosial.
Anak tidak berinteraksi sosial dengan lingkungan fisiknya sebagai suatu
individu terikat, tetapi sebagai bagian dari kelompok sosial. Akibatnya
lingkungan sosialnya berada diantara anak dengan lingkungan fisiknya.
Interaksi anak dengan orang lain mengambil peranan penting dalam
mengembangkan pandangannya terhadap alam. Melalui pertukaran ide-ide dengan
orang lain, seorang anak yang memiliki pandangan subjektif terhadap sesuatu
yang diamatinya akan berubah pandangannya menjadi obyektif. Aktivitas mental
anak terorganisasi dalam suatu struktur kegiatan mental yang disebut “Skema
(schema)” atau pola tingkah laku
Contoh
: Dalam hal belajar, Piaget tidak sependapat bahwa belajar itu merupakan
suatu proses terbatas, yaitu lebih dipacu kearah spontanitas untuk masalah
tunggal (teori stimulus respons). Piaget mengemukakan proses “adaptasi”.
Adaptasi merupakan proses penyesuaian skema dalam merespons lingkungan
melalui 2 (dua) proses yang tidak dapat dipisahkan yakni “akomodasi”.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar