Senin, 17 Maret 2014

Perbedaan dan Persamaan Teori Belajar Dienes dan Piaget



Perbedaan dan Persamaan Teori Belajar Dienes dan Piaget

Dienes
Piaget
Persamaan
1.      Dienes sependapat dengan Piage, bahwa belajar matematika dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
2.      Dienes juga menekankan pada kemampuan anak pada ketrampilan dan konsep.
1.      Menurut Jean Piaget pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
2.      Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan yang penting yang perlu dipelajari anak adalah keterampilan dan konsep. Keterampilan lebih kepada pengetahuan prosedural (procedural knowledge), sedangkan konsep lebih kepada pengetahuan konseptual (conceptual knowledge).
Perbedaan
1.      Dienes memandang belajar sebagai suatu seni belajar kreatif. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep matematika atau dalil, dapat dipahami secara baik, hanya jika disajikan kepada siswa secara konkrit. Abstraksi dalam belajar matematika disajikan pada intuisi dan pengalaman-pengalaman konkrit. Untuk mempelajari matematika (yakni mampu mengklasifikasikan struktur dan menentukan relasi)
2.      Menurut Dienes, konsep matematika dipelajari dalam tahap-tahap yang positif, analog dengan empat tahap perkembangan intelektual Piaget. Dienes (Bell, 1978), mempostulatkan empat tahap mengajar belajar matematika, sebagai berikut :
Tahap 1, Permainan Bebas (Free Play),
Tahap 2, Permainan (Games),
Tahap 3, Mencari kesamaan sifat ( Searching for Comunalities),
Tahap 4, Penyajian (representation),
Tahap 5, Simbolisasi (Symbolization),
Tahap 6, Formalisasi (Formalization).
1.      Nama teori Piaget adalah Teori Skema (schema) atau pola tingkah laku.
2.    Dasar dari belajar adalah aktivitas anak, bila anak berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Pertumbuhan anak merupakan suatu proses sosial. Anak tidak berinteraksi sosial dengan lingkungan fisiknya sebagai suatu individu terikat, tetapi sebagai bagian dari kelompok sosial. Akibatnya lingkungan sosialnya berada diantara anak dengan lingkungan fisiknya. Interaksi anak dengan orang lain mengambil peranan penting dalam mengembangkan pandangannya terhadap alam. Melalui pertukaran ide-ide dengan orang lain, seorang anak yang memiliki pandangan subjektif terhadap sesuatu yang diamatinya akan berubah pandangannya menjadi obyektif. Aktivitas mental anak terorganisasi dalam suatu struktur kegiatan mental yang disebut “Skema (schema)” atau pola tingkah laku
 Contoh : Dalam hal belajar, Piaget tidak sependapat bahwa belajar itu merupakan suatu proses terbatas, yaitu lebih dipacu kearah spontanitas untuk masalah tunggal (teori stimulus respons). Piaget mengemukakan proses “adaptasi”. Adaptasi merupakan proses penyesuaian skema dalam merespons lingkungan melalui 2 (dua) proses yang tidak dapat dipisahkan yakni “akomodasi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar